SUARAMEDIAINDONESIA.COM | KABUPATEN BOGOR – Penyalahgunaan gas subsidi 3 kg untuk masyarakat di Kabupaten Bogor dan Tangerang Selatan kembali mencuat.
Diduga, gas subsidi tersebut disalahgunakan melalui praktik penyuntikan isi gas LPG 3 kg ke tabung LPG 12 kg dan 50 kg.
Aktivitas ini dikabarkan berlangsung di sekitar wilayah Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Melibatkan sejumlah kendaraan pengangkut gas subsidi yang lalu-lalang menuju lokasi penyuntikan.
Berdasarkan informasi yang didapat media Rumpin sendiri sudah lama dikenal sebagai “sarang” mafia gas subsidi, dengan salah satu lokasi kegiatan penyuntikan gas ilegal berada di sekitar area makam Tionghoa.
Salah satu sopir pengangkut gas di wilayah tersebut mengungkapkan bahwa aktivitas ini diduga melibatkan oknum anggota TNI AU (Bravo).
Dengan adanya dugaan kasus diatas Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI) Cabang Bogor, Yogi Ariananda mengatakan, pihaknya mengecam terhadap praktik ini.
“Gas 3 Kg yang dicanangkan pemerintah untuk membantu masyarakat miskin malah dimanfaatkan para mafia untuk keuntungan pribadi. Ini jelas melanggar hukum dan sangat miris. Lantaran penyalahgunaan gas subsidi di wilayah Rumpin sudah bukan hal baru. Hal ini diperkuat dengan banyaknya pemberitaan serupa terkait aktivitas ilegal tersebut,” ungkapnya.
“Lebih ironis lagi, praktik ini diduga dibekingi oleh oknum TNI AU (Bravo), sebagaimana dilaporkan oleh sejumlah media,” tegasnya kepada Wartawan.
Masih Yogi menambahkan, GMPRI menyatakan akan mengambil langkah tegas, termasuk menyurati Komandan Bravo untuk meminta klarifikasi terkait dugaan keterlibatan anggotanya dalam mendukung praktik ilegal itu.
Selain Ia menambahkan, dirinya juga berencana menyurati Kapolres Bogor, Kapolda Jabar (Jawa Barat) hingga Kapolri agar kasus ini segera ditindaklanjuti dengan tegas.
“Kami harap aparat penegak hukum (APH) bertindak tegas. Jangan sampai hal ini mencoreng wajah Presiden Terpilih Prabowo Subianto, yang tinggal di Bumi Tegar Beriman.” Tambahnya.
Terpisah dari itu, saat Wartawan mencoba konfirmasi Robin diduga sebagai koordinator lapangan Gas oplosan tersebut. Melalui sabungan WhatsApp (WhatsApp Messenger) beberapa kali tidak ada tanggapan sama sekali hanya mengatakan 1 kalimat “Yaaaaa”. Tim Red
Narasumber Pewarta: M Rudolf. Editor Red: Egha.