DESA CICADAS, BANDUNG BARAT | Permintaan dari Warga Masyarakat kepada Kepala Desa Cicadas Daman S Permana untuk perbaikan jalan rusak parah telah menjadi sorotan publik dan Viral di medsos.
Aspirasi Warga Masyarakat hanya mengharapkan, agar jalan yang selalu Mereka lalui dapat segera diperbaiki, sebagai upaya percepatan laju ekonomi masyarakat.
Disampaikan kepada awak media ini aspirasi dari beberapa Warga Desa Cicadas, Bandung Barat, bahwa “” Kita hanya menuntut Pemerintahan Desa Cicadas, supaya dapat segera untuk memperbaiki jalan- jalan rusak di wilayah Kampung Cisuren dan Kampung Cimahpar, karena selama ini hanya janji -janji saja yang tak pernah terealisasi , ” ungkap Salahsatu Warga yang tak ingin menyebutkan namanya. Pada hari Rabu, ( 22/01/2025).
Saat di konfirmasi melalui WhatsApp, Kepala Desa Daman S Permana mengirimkan sebuah Video yang berisi penjelasan, bahwa ” Tidak Kepala Desa yang tidak mau membangun Desanya, Tidak ada Kepala Desa yang tidak memikirkan lingkungan dan Desanya, Disini Kepala Desa sudah berusaha dengan berbagai aspek, berbagai usaha dan cara,” ungkapnya. Pada hari Kamis,( 23/01/2024).
“Maka dari itu disini Saya ingin menjelaskan, bahwa ” Desa Cicadas mendapatkan anggaran itu Rp, 1.200 Miliar /Tahun, akan tetapi 1.200 Miliar tersebut bukan artian untuk pembangunan jalan, tapi itu untuk pos – pos yang harus tertutupi, sehingga ada presentasi untuk infrastruktur pembangunan jalan, untuk menutupi jalan sebesar 60%, berarti sekitar Rp,700 Juta dari Rp, 1,200 Miliar tersebut , lainnya untuk Pemberdayaan Perangkat Desa, Gaji Perangkat Desa, Gaji RT/RW, dan masih banyak pos-pos lainnya yaitu Kesehatan, Pendidikan dan lain-lainnya, itupun ada mekanisme dan aturan yang harus ditempuh ketentuan dari Pemerintah Pusat,”jelasnya Kepala Desa Cicadas Daman S Permana.
Selanjutnya, Beliau menyampaikan juga, bahwa ” untuk BLT DD pun saat ini masih menggunakan Dana Desa, Jalan Kampung Cicalengka, dan Kampung Cikawung yang panjang 2 Km 100, Kampung Cicadas, Kampung Cimahpar 1 Km 600, kisaran 3Km 600, ditambah Kampung Cisuren sampai Cicadas 1Km 200, Cicadas sampai Gondeglang 1km 800, kisaran 7 kiloan lebih panjangnya dikalikan 26 setengah
,”ungkapnya.
“Kalau seandainya dibantu dari Dana Desa yang hanya 700 Juta/Tahun, kisaran anggaran jalan yang 7Km berarti kisaran Rp, 7 Miliar lebih itu semua tidak akan selesai 15 tahun, apalagi dengan jabatan Kepala Desa yang terbatas, “ungkapnya kembali.
Selanjutnya, menurut Kepala Desa Cicadas, bahwa “Dan selain daripada itu Penyelenggaraan Dana Desa yang Rp, 700 Juta tersebut , itu berdasarkan hasil musyawarah Desa (Musdes), hasil musyawarah Dusun(Musdus), RKP, RKPD, itu semua terbagi ke pembangunan laut, lingkungan RW, ke TPT-TPT yang orzen terdampak bencana, itu semua terbagi setiap tahunnya,” ujarnya kembali.
“Akan tetapi melihat situasi dan kondisi jalan di wilayah Desa Cicadas yang terlalu banyak dan sangat panjang, mana mungkin dibangun dengan Dana Desa semua, kemudian ada arahan dari Pimpinan PLN dari Tahun 2017, dan sebagian jalan Kabupaten sudah dilaksanakan, dan PLN juga sudah banyak melaksanakan dari dana Kondep tersebut yaitu untuk membangun Sekolah SD (Sekolah Dasar) Bina Karya Cipiring, dan itu sudah dilaksanakan, “ungkapnya.
Kemudian lanjutnya “Termasuk pembangunan jalan kabupaten , baik Jalan Rongga – Bojongsalam, Rongga-Cibitung, Rongga – Cicadas, Rongga Cipongkor, termasuk Narogong -Sukamanah, maka untuk Tahap ke-2(Dua) Pihak PLN akan melaksanakan pembangunan infrastruktur untuk Desa terdampak dari sisa Dana yang belum dilaksanakan yaitu Dua Titik yang belum dilaksanakan dari Dana Kondep PLN kisaran 50 Miliar, dan pada tahun 2019 sudah melakukan pengukuran, ketika mau dilelang saat itu ada kendala yaitu adanya wabah Covid -19, maka dari itu jangankan untuk pembangunan yang terdampak waktu itu, untuk kebutuhan pihak PLN pun tersendat selama dua tahun, dan baru dapat eksen lagi pada tahun 2023, dikarenakan banyaknya hal yang harus dilaksanakan oleh Kecamatan dan Desa, maka saat itu belum dapat melaksanakan nya,”pungkasnya atas klarifikasi terkait pembangunan jalan di Desa Cicadas yang secara rinci dijelaskan oleh Kepala Desa Cicadas.
Melihat kondisi Dana Desa yang begitu Kecil menurut Daman, tidak mungkin bisa mengkaper untuk pembangunan jalan di dua kampung tersebut.
” Kami bukan tidak ingin membangun jalan -jalan dan memperbaiki jalan -jalan tersebut, namun melihat kondisi anggaran Dana Desa yang begitu minim, jadi mana mungkin dapat tercover dengan cepat, dan 2 titik jalan yang dimaksud oleh warga tersebut, pihaknya sudah mengajukan melalui anggaran komdev sejak tahun 2017 dan sudah diketahui oleh semua warga juga ,” ucapnya.
“Dan, Sekarang juga Kami sedang melaksanakan pembangunan dari dana pusat ,yaitu sedang menggiling basah pekerjaannya,” ungkapnya.
Saat awak media konfirmasi kembali kepada beberapa Warga Desa Cicadas terkait pelaksanaan perbaikan jalan yang digelar Desa Cicadas saat ini, salahsatu Warga menjawab “Ya itu jalan dari Kampung Cibarengkok sampai Kampung Cikembang, paling juga sekitar 300 Meteran dan ke arah timurnya itu nyambung ke Kampung Cisuren yang tembus hingga Kampung Kubang dan bertemu dengan jalan Kabupaten (jalan utama menuju curug malela),”ungkapnya Salahsatu Warga yang tak ingin disebutkan namanya.
“Dan pada Tahun 2016 semua jalan-jalan yang disebutkan oleh Kades Cicadas Daman S Permana dalam Video itu dibangun dan di aspal , nah Kami ingin mempertanyakan waktu itu dananya dari mana,..?”tanyanya kembali salahsatu Warga Desa Cicadas.
Dan hingga berita ini tayang Kepala Desa Cicadas Daman S Permana belum memberikan jawabannya kembali . (RED)
Narasumber Pewarta: Tim Red Media . Editor Red : Egha.