BANDUNG BARAT, JABAR – Setelah Informasi sebelum nya terdapat banyak korban Siswa – siswi yang terdampak keracunan akibat setelah konsumsi Makanan Bergizi Gratis alias MBG d Cisarua, lalu Cipongkor , dan hal tersebut sempat mereda pada hari Selasa (23/9/2025) sore, tiba -tiba kembali meledak kasus keracunan massal MBG di Kabupaten Bandung Barat pada hari Rabu (24/9/2025) sore di Wilayah Cihampelas, Bandung Barat.
Menurut sumber yang telah dihimpun oleh sejumlah Media, bahwa Kali ini keracunan massal MBG diduga berasal dari makanan yang dikonsumsi para siswa SD, SMP, dan SMA yang didistribusikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Bandung Barat.
Dan, Korban yang diduga keracunan massal tersebut terus berdatangan ke tempat lokasi penanganan yaitu GOR Cipongkor, GOR Sarinagen, dan Masjid Al-Muawanah.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman yang didampingi oleh Sekda Bandung Barat Ade Zakir, saat meninjau lokasi penanganan para siswa korban keracunan massal MBG menyampaikan keterangannya pada awak media, bahwa
Kasus keracunan di KBB ini telah mendapatkan perhatian serius dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) , dan telah menginstruksikan pada Herman Suryatman untuk segera melakukan peninjauan serta langsung mendatangi lokasi tersebut dan memastikan penanganan bagi para korban yang terdampak dapat berjalan dan dilakukan dengan baik.
Selanjutnya , Herman menyampaikan, bahwa terungkap jumlah distribusi makan gratis dari dua dapur MBG. Sebanyak 3.800 porsi makan gratis dari SPPG Cipongkor, dan 1.600 porsi dari SPPG Cihampelas.
Kemudian, sebanyak 500 orang penerima MBG Cipongkor pada Senin (22/9/2025) harus mendapatkan perawatan medis. Sedangkan dari SPPG Cihampelas pihaknya baru mengantongi data 50 siswa yang menyampaikan keluhan dengan gejala keracunan tersebut.
Maka, Langkah – langkah penanganan pun dengan segera telah dilakukan oleh pemerintah Pemdaprov Jawa Barat dan Pemda KBB. Selanjutnya , Herman pun memastikan keseluruhan komponen yang dibutuhkan dalam kondisi memadai, termasuk tenaga, medis, ambulans, hingga ketersediaan rumah sakit dan obat-obatan dan itu semua sudah tertangani dengan jumlah tenaga medisbyang memadai setelah pengecekan langsung di tiga lokasi kejadian yaitu Cipongkor, Citaleus, dan Cihampelas
Menurut Sekda Herman, bahwa untuk Antisipasi Pemerintah atas kekhawatiran terjadinya kembali lonjakan dampak keracunan massal MBG tersebut, maka Pihaknya telah telah menyiagakan sejumlah rumah sakit terdekat yaitu Kota Cimahi, KBB, bahkan RS Welas Asih milik Pemdaprov Jabar telah di persiapkan, dan tak hanya itu, pihaknya juga telah mendatangkan ambulans dan tenaga medis dalam jumlah banyak. Tak hanya dari KBB, mereka juga didatangkan dari daerah lain di Bandung Raya.
Dijelaskan juga, bahwa Pihak nya juga telah melakukan koordinasi dengan para sekda dan langsung segera mengirim tenaga medis. Karena kami mendapat informasi ada yang sesak napas dan kejang-kejang juga. Resiko terburuk kan tidak bisa ditangani di lokasi, tapi harus dirawat di rumah sakit.
Kemudian, Beliau juga mengatakan, bahwa untuk rumah sakit dan bed juga sudah kami siapkan dan tidak kekurangan. Jika ada perkembangan dari yang menerima MBG 3.800 di Cipongkor dan 1.600 di Cihampelas kalau ada yang harus ditangani, semuanya sudah dipersiapkan, dan obat-obatan pun di drop dengan lengkap semuanya ke tiga lokasi tersebut, karena kesiapsiagaan rumah sakit, sangat diperlukan mengingat kondisi korban yang tidak stabil. Pasalnya, di lapangan terdapat beberapa korban yang menderita sesak napas dan kejang-kejang.
Selanjutnya sebelum menutup penjelasan nya, Herman menegaskan bahwa Pemdaprov Jabar tetap mendukung program yang merupakan inisiasi Presiden Prabowo Subianto itu, akan tetapi untuk berbagai masukan dan hasil analisa di lapangan tentu selalu kami sampaikan,” tandasnya.
Narasumber Pewarta: Heryana. Editor Red : Egha.