Suaramediaindonesia.vom | Sabtu, 25 September 2021.
Bukan tugas mudah untuk memajukan satuan pendidikan. Diperlukan kerja keras, inovasi, partisipasi serta kerjasama dari semua pihak. Semua komponen harus besinergi.
OPINI | Indahnya Musik
Menonton pertunjukan musik adalah hal yang menyenangkan. Bukan cuma mendapat suguhan musik yang indah, kita juga bisa melihat penampilan dari para pemainnya. Jika kita amati tampilan orkestra atau konser musik tersebut, tentunya akan melihat sebuah pagelaran atau perhelatan aneka alat musik yang dimainkan bersama-sama dan melahirkan sebuah perpaduan yang enak didengar bahkan mampu membawa pendengarnya melahirkan beragam emosi. Dengan alat musik yang berbeda dan dimainkan sesuai nada dalam waktu yang bersamaan, maka akan menghasilkan sesuatu yang harmoni, yaitu adanya urutan bunyi dan kesesuaian nada yang besamaan. sehingga membentuk sebuah harmoni yang indah dan menawan.
Perpaduan alat musik yang menyatu menjadi alunan itu tidak tiba-tiba bisa begitu saja lahir. Selain harus piawai memainkannya. sudah dipastikan mereka melewati berbagai latihan atau persiapan yang matang yang dipimpin oleh seorang conductor atau pemimpin lagu yang sudah dipastikan memiliki kemampuan ilmu yang mumpuni serta jeli dan peka terhadap suara alat musik. Sehingga ketika perpindahan atau yang tidak mencapai nada, telinganya sudah peka dan tahu sumber kesalahannya dimana, conductor tahu kapan harus mulai bermain dan kapan harus berhenti, dan semua mengacu kepada sebuah panduan yang disebut partitur lagu.
Dalam sebuah organisasi atau sistem, tidak jauh berbeda dengan orkestra tersebut. Pendelegasian bidang masing-masing kepada sumber daya manusia (SDM) sudah barang tentu harus dilakukan. Selain memudahkan pekerjaan, juga job description ini akan memudahkan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki. Mereka bekerja berdasarkan skill dan kelebihannya masing-masing. Semuanya harus sesuai koridor yang ditetapkan bersama, yaitu adanya regulasi yang menjadi pijakan serta capaian target dan tujuan bersama.
Harmoni Pendidikan
Demikian dalam satuan pendidikan pun. Jika diidentikan dengan pagelaran orkestra tersebut, sekolah terdiri dari beberapa elemen, yaitu kepala sekolah yang diberi amanah memimpin sekolahnya, guru dan tenaga kependidikan serta siswa yang siap diberi layanan pendidikan dan komponen orangtua serta masyarakat sebagai komponen pendukung.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, guru memiliki tugas utama yaitu mendidik dan mengajar. Guru merupakan orang tua kedua bagi siswa karena memiliki tugas yang hampir sama dalam mendidik.
Selain menjalankan tugas dan perannya sebagai pendidik, guru juga sering diberi tugas tambahan untuk membantu kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan managerial, seperti wakil kepala sekolah, kepala program keahlian, dan sebagainya. Tugas-tugas tambahan tersebut merupakan bagian dari beban kerja guru yang memiliki ekuivalen dengan beban kerja guru. Hal ini telah diatur dalam Permendikbud tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
Seperti diketahui juga, dalam Permendikbud No.12 tahun 2017 tentang Tugas Tambahan Guru, wakil kepala sekolah diberikan penghargaan sebanyak 12 jam pelajaran. Dengan demikian beban tugas guru sebagai wakil kepala sekolah berjumlah 24 jam per-minggu.
Di sisi lain, Job description yang diberikan kepada masing-masing SDM sekolah harus dikerjakan sesuai bidangnya masing-masing. Tentu kiranya para guru yang diberi tugas tambahan itu sudah melalui pengamatan serta penilaian pimpinan, dalam hal ini kepala sekolah, dengan melihat kelebihannya di bidang tertentu atau menguasai serta bertanggung jawab dalam bidang yang diembannya.
Sementara itu, peran kepala sekolah sebagai conductor tentu diharapkan peka saat membawa satuan pendidikannya mau dibawa kemana sesuai dengan visi dan misi sekolah. Termasuk guru yang diberi tugas tambahan. Mereka harus memainkan peran dan tanggung jawabnya sesuai job deskripsinya. Bukan melakukan pekerjaan yang di luar jalur, karena itu merupakan penyimpangan.
Selanjutnya, mereka bekerja bersama-sama, tidak sendiri-sendiri, karena sejatinya prinsip utama adalah mencapai tujuan bersama. Harmoni akan terwujud jika semua menyadari peran dan tanggungjawabnya dan bekerja dengan penuh kesadaran sesuai regulasi serta ikhlas dan semata-mata ibadah untuk mencapai ridlo Allah Swt.
Simpulan
Akhirnya, peran dan aturan yang jelas, serta tujuan yang akan dicapai diibaratkan sebuah partitur lagu dalam orkestra. Semua tunduk dan mematuhi regulasi yang berlaku. Pucuk pimpinan, pembantu pekerjaan pimpinan sampai kepada yang dipimpinnya, semuanya harus jelas.
Aturan yang menjadi dasar dan acuan organisasi, ada yang sifatnya normatif yang tidak bisa dubah karena sangat mengikat bersama seluruh sistem, atau ada yang merupakan kesepakan bersama dalam oranisasi/sistem/satuan pendidikan tersebut. Namun, yang paling pokok adalah semua mematuhi aturan tersebut dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
Adalah bukan tugas mudah untuk memajukan sekolah. Diperlukan kerja keras, inovasi, partisipasi serta kerjasama dari semua pihak. Semua komponen harus besinergi. Satukan gerak langkah dan bergandengan tangan agar menjadi harmoni menciptakan pendidikan yang layak untuk mencetak siswa yang berkualitas sesuai amanat Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003.***
Sumber: disdikkbb.org – Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun-Newsroom Editor Redaksi: Liesna ega