Suaramediaindonesia.com | Jum’at ,29 Oktober 2021.
LUWU TIMUR, SULSEL | Seorang siswa kelas 2 MTS Lembara Harapan, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur, Selawesi Selatan, dipukuli beberapa temannya di ruang sekolah pada jam pelajaran. IPMIL RAYA UNIBOS menyoroti lemahnya pengawasan sekolah atas kejadian tersebut.
Sabriadi Selaku Ketua IPMIL RAYA UNIBOS menjelaskan, peristiwa pengeroyokan terjadi pukul 10.30 Waktu Indonesia bagian Tengah. Namun, korban bahkan masih sempat mengikuti pembelajaran di sekolah. Ketua IPMIL RAYA UNIBOS pun mempertanyakan tidak adanya pertolongan pertama pada korban.
“Dia (korban) sempat belajar bahkan hingga sekolah hampir selesai, prosesnya panjang tetapi tidak ada pertolongan pertama. Anaknya juga diam ya, tidak mengadu dan tidak mengatakan apapun,” ujar Sabriadi kepada team Liputan Infotv
Dalam kejadian tersebut Sabriadi mengaku heran mengapa tidak ada guru yang mengawasi. Seharusnya, sejak pintu sekolah dibuka, sudah ada guru yang berjaga.
Terkait hal tersebut, Sabriadi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat. “Jadi satu pembelajaran saya rasa lingkungan pendidikan seharusnya ada SOP, ada pengawasan, ketika pagi hari harusnya sudah ada guru yang datangnya harus lebih pagi,” kata Ketua IPMIL RAYA UNIBOS
Sementara itu Pihak IPMIL RAYA UNIBOS akan mendalami bagaimana sekolah tersebut melakukan perlindungan terhadap anak dari berbagai kekerasan. Sekolah seharusnya memiliki sistem pengaduan yang melindungi anak korban maupun anak saksi.
Selain itu, sekolah juga harus mengacu pada Peraturan Menteri Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan. Peraturan tersebut memuat pencegahan dan penanganan kekerasan anak di sekolah.
Para pelaku disebut masih berada di bawah umur 12 tahun dan akan dikenai Undang Undang tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Sedangkan.
Selain itu Kepsek MTS Lembara Harapan saat di konfirmasi lewat watsap pribadinya tidak ada tanggapan apupun, bahkan klarifikasi dari media di bloknya.
Dari kabupaten luwu timur rafli rezki ramadhan melaporkan.
Narasumber Pewarta : Rafly Lutim. Editor Redaksi : Liesna Ega.
Bismillah
yang d maksud lembara atau lambara, yang ada sulawesi bukan selawesi
berita juga setidaknya menyebutkan inisial pelaku korban