Pandemi Covid-19 yang mendera ranah pendidikan dalam jangka waktu hampir dua tahun telah melahirkan efek domino yang cukup mengkhawatirkan. Kekhawatiran terutama berkenaan dengan tampilan kompetensi siswa yang dengan terpaksa melaksanakan pembelajaran pola jarak jauh. Untuk menyikapi efek domino tersebut dibutuhkan basis data yang menjadi dasar intervensi kebijakan pendidikan. Harapan tersebut disampaikan Dadang A. Sapardan, Kepala Bidang PSD dalam sambutannya di depan para peserta FGD Program Kejar Mutu Sekolah Dasar Melalui PTMT Tahun 2021 yang diselenggarakan di ruang rapat Dinas Pendidikan, Jum’at (03/12/21).
“Kami membutuhkan data akurat terkait efek domino dari pandemi Covid-19 yang mendera ranah pendidikan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut disampaikan juga bahwa pelaksanaan Kejar Mutu SD dari Direktorat SD, Kemendikbudristek yang di Kabupaten Bandung Barat dilaksanakan oleh Yayasan Pendidikan Santun dan Mulia Nusantara akan sangat bermanfaat dalam mengeksplorasi fenomena yang terjadi di sekolah. Berdasarkan fenomena tersebut diharapkan melahirkan rekomendasi bagi Dinas Pendidikan yang akan digunakan sebagai dasar intervensi kebijakan. Kebutuhan akan data akurat terkait fenomena yang terjadi pada ranah pendidikan menjadi hal positif bagi penetapan kebijakan.
Dian Darmawan, Ketua KPAI Kab. Bandung Barat dalam FGD tersebut mengungkapkan bahwa KPAI sangat mengkhawatirkan kondisi yang mendera anak-anak akibat. Berbagai kondisi negatif telah terlihat dalam tampilan siswa. Beberapa penyimpangan karakter, minimnya kompetensi, dan lainnya perlu disikapi dengan kebijakan strategis dalam bentuk kolaborasi lintas sektoral. Melalui kebersamaan dimungkinkan efek negatif dari pandemi Covid-19 dapat disikapi dengan baik.
“KPAI sangat mengkhawatirkan kondisi yang mendera anak-anak akibat,” tutur Dian Darmawan.
Pada kesempatan lain, Wildan Awaludin dari Yayasan Pendidikan Santun dan Mulia Nusantara mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil penelusuran awal, ditemukan beberapa permasalahan yang mendera siswa jenjang SD. Beberapa permasalahan yang ditemukan di antaranya hilangnya motivasi belajar, lossliterasi, penurunan kedisiplinan, penurunan karakter, partisipationloss, kurangnya kepedulian, kurangnya fasilitas penunjang belajar, minimnya pendidikan parenting.
“Berdasarkan kegiatan yang sudah dilaksanakan, kami menemukan beberapa permasalahan yang perlu disikapi bersama,” ungkap Wildan Awaludin. DasARSS***
Penulis dan Pewarta: Dadang A. Sapardan – Editor Redaksi: Liesna Ega