Suaramediaindonesia.com | Rabu, 29 Desember 2021.
Takengon | Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Takengon melaksanakan Intermadiate Training atau Latihan Kader (LK) II tingkat Nasional dengan mengangkat tema “Memperkuat Kesadaran Idealisme Dan Nalar Kritis serta Kualitas Analisis Kader HMI Dalam Menyikapi Problematika Kebangsaan”, (27/12/2021).
Dalam LK II HMI Cabang Takengon yang berlangsung 18-27 Desember tersebut turut mengundang Narasumber Ketua Bidang Majelis Nasional KAHMI yang juga Senator Asal Aceh Fachrul Razi. Saat mengisi materi kepada peserta, Senator Fachrul Razi memperkenalkan Sekolah Ideopolstratak HMI kepada peserta LK II.
“Mengingat pentingnya bekal bagi seorang kader HMI dalam melaksanakan perjuangan Ideologi, Politik Organisatoris, strategi dan taktiknya kelak. Maka untuk mencapai Harapan bangsa ini HMI juga ikut serta dalam memperjuangkan Martabat Bangsa Indonesia yang majemuk ini. Sehingga didalam Organisasi HMI sendiri memerlukan Sekolah IDEOPOLSTRATAK (Ideologi, Politik, Strategi dan Taktik) supaya Kader-kader HMI dapat menguasai dan memposisikan dirinya dalam sebagai petarung milenial dalam situasi politik yang penuh dengan hegemoni dan oligarki dalam menyelamatkan martabat bangsa,” ujar Senator Fachrul Razi yang juga Ketua Komite I DPD RI melalui release yang diterima media, (27/12).
Lanjut Alumni Politik Universitas Indonesia, Fachrul Razi, Karakteristik khas pola gerakan HMI sejak awal berdirinya adalah memberikan warna gerakan politik di nasional secara dinamis. Menurut Fachrul Razi, kader HMI harus memiliki kecerdasan berpolitik di era milenial. “Berpolitik bagi HMI adalah suatu keharusan, sebab untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan HMI haruslah dilakukan secara dengan menguasai kecerdasan politik dan menguasai kecerdasan intelektual kader dalam menghadapi era disrupsi,” jelas nya dalam memberikan motivasi kepada peserta.
Menurut Fachrul Razi, Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Fachrul Razi menambahkan bahwa strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali memadukan ke dua kata tersebut. Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, “Strategi dan taktik yang tepat akan melahirkan hasil sebagai pemenang, jika salah satu salah, maka akan menghasilkan kekalahan, di HMI tidak ada kata kalah, namun tujuan sebenarnya adalah kemenangan hakiki,” pungkas Fachrul Razi yang juga Master Ideopolstratak di HMI.
Sekolah Ideopolstratak ini menurut Fachrul Razi, kedepan akan dikembangkan di seluruh Cabang HMI diseluruh Indonesia. “Kader HMI harus jadi petarung dan pemenang, dengan cara menguasai ideologi, politik, strategi dan taktik hingga mengusai geopolitik dan geostrategi dunia global sekarang di era demokrasi dan disrupsi teknologi,” jelas mantan aktivis HMI Cabang UI Depok ini.
Dirinya akan segera menyiapkan konsep dan modul sekolah Ideopolstratak bagi kader HMI diseluruh Indonesia dengan dukungan kader-kader HMI yang saat ini aktif di dalam pengurus Majelis Nasional KAHMI. (**)
Editor Red : Liesna Ega 💻. Narasumber Pewarta : Frazi Centre.