• Berita Terkini
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Redaksi
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
SUARA MEDIA INDONESIA
  • Berita Terkini
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Redaksi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasional

Hati-Hati dengan Jari, Refleksi Literasi Digitaly, kini Bisa menjadi Malapetaka

suara media indonesia by suara media indonesia
07/04/2022
in Nasional, Pendidikan
0
Hati-Hati dengan Jari, Refleksi Literasi Digitaly, kini Bisa menjadi Malapetaka
74
SHARES
1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SUARAMEDIANDONESIA.COM| KAMIS, 7 APRIL 2022.

You might also like

SMK PGRI 15 Jakarta Gelar Senam Massal Peringati Hari Anak Nasional 2025

DIREKTUR POLISI SATWA RESMI MEMBUKA PELANTIKAN DAN DIKLAT PENGURUS PUSAT PEMERHATI POLISI SATWA

Kepengurusan DPD dan DPC PPWI se-Provinsi Lampung Resmi Dilantik

ARTIKEL

BANDUNG BARAT, JABAR | Hingga saat ini manusia sudah menapaki era revolusi industri 4.0 dengan fenomena yang didominasi pemanfaatan teknologi digital dalam berkehidupan. Dengan fenomena kehidupan tersebut, masyarakat telah diberi kemudahan dalam mengarungi kehidupan. Masyarakat tercukupkan beraktivitas sambil memegang perangkat teknologi digital.

Keberadaan teknologi digital telah mampu memobilisasikan entitas pengetahuan secara cepat, murah, dan masiv. Lebih jauh lagi, perangkat ini telah melahirkan fenomena disrupsi pada sebagian besar pranata kehidupan masyarakat. Berbagai pola kehidupan yang selama puluhan tahun begitu mendominasi, dengan terpaksa harus tergantikan dengan pemanfaatan perangkat teknologi digital sebagai medianya. Era revolusi industri 4.0 melahirkan lompatan besar teknologi dengan adanya symptom pemanfaatan teknologi digital secara masiv dan optimal pada berbagai ranah kehidupan masyarakat.

Masivnya masyarakat dalam memanfaatkan perangkat teknologi digital melalui berbagai jaringan media sosial dapat mengarah pada dua sisi yang bersebrangan. Media sosial telah memberi kemudahan untuk dapat berhubungan dengan pihak lain dalam dunia maya. Sejalan dengan kemudahan yang diperoleh, ternyata pemanfaatan media sosial mengandung pula resiko masuknya anasir-anasir negatif. Konten negatif dapat dengan sangat mudah tersebar pada berbagai media sosialinstagram, whatapps, twitter, facebook, tiktok, dan media sosial lainnya.

Kenyataan telah memperlihatkan bahwa konten yang mewarnai ruang media sosial begitu heterogen. Para pengguna media sosial memiliki kebebasan untuk mengonsumsi berbagai konten yang tersaji pada media sosial. Tidak hanya konten positif yang dapat dikonsumsi pada ruang ini. Tidak sedikit pula konten negatif yang bisa ditemukan dengan mudah pada ruang media sosial. Berbagai konten negatif dengan nuansa berita bohong, ujaran kebencian, radikalisme, perjudian, penipuan, pornogafi, hoax, dan lainnya sangat banyak berseliweran di ruang media sosial.

Bertaburannya konten negatif pada ruang media sosial sangat mengkhawatirkan banyak pihak karena dimungkinkan akan menjadi pemicu kerusakan tatanan ekosistem kehidupan. Keberadaan konten negatif yang mewarnai ruang media sosial hanya bisa ditangkal dengan membangun kesadaran akan berbahayanya konten tersebut terhadap keajegan tatanan ekosistem kehidupan yang selama ini telah dibangun dengan susah payah. Masyarakat pengguna media sosial harus dipahamkan untuk mampu menyaring dan men-sharing konten yang benar-benar akuntabel dari sisi substansi dan penyajiannya.

Adalah tugas dan tanggung jawab berbagai elemen yang memiliki kepedulian untuk secara gencar mengampayekan literasi digital sehingga masyarakat dapat menerapkan bermedia sosial dengan sehat. Kampaye perlu dilakukan oleh berbagai elemen yang peduli, seperti pegiat literasi, akademisi, organisasi profesi, dunia usaha, kementerian/lembaga, serta berbagai pihak lainnya. Dengan melakukan kampanye secara terstruktur, sistematis, dan masiv, diharapkan akan dapat mengurangi side effect dari pemanfaatan media sosial sebagai sarana masyarakat dalam berkomunikasi. Lebih jauh lagi, mendorong kemampuan literasi digital di kalangan masyarakat.

Hati-hati dengan Jari
Literasi digital dimaknai sebagai pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkan secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital mengarah pada dua ranah. Kedua kedua tersebut yaitu kompetensi mengoperasionalkan perangkat digital (tecnological literacy) serta Kompetensi memroses informasi dari perangkat digital secara optimal (information literacy).

Kedua ranah inilah yang harus menjadi perhatian berbagai pihak sehingga dapat melahirkan masyarakat yang literat digital.
Masyarakat perlu dibawa pada pemahaman bahwa literasi digital merupakan kompetensi penting yang dituntut untuk dapat berpartisipasi aktif dalam era kehidupan bernuansa teknologi digital. Masyarakat harus dibawa pada kesadaran bahwa mereka memiliki tanggung jawab atas setiap pemanfaatan perangkat digital yang dilakukannya.

Dalam hal mendorong bertumbuh dan berkembangnya pemahaman literasi digital, menarik sekali ungkapan yang disampaikan El Hajj Malik El Shabazz, Education is the passport to the future, tomorrow belongs to those who prepare for it today. Ungkapan tersebut lebih mengena pada fenomena keberlangsungan pendidikan. Namun, ungkapan tersebut dapat diperluas dalam konteks pendidikan secara umum, di antaranya pendidikan terhadap masyarakat. Pemberian pemahaman terhadap masyarakat merupakan langkah strategis dalam menyiapkan mereka agar bisa survive dalam kehidupan masa kini dan masa depan.
Kepemilikan kesadaran masyarakat akan kehatian-hatian dalam bermedia sosial harus mendapat perhatian serius.

Masyarakat harus selalu pengedepanan kajian dan pertimbangan matang dalam berselancar di media sosial. Pemberian pemahaman tersebut dapat dilakukan melalui kampanye terstruktur, sistematis, dan masiv oleh berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap lahirnya masyarakat yang dapat bermedia sosial dengan sehat.

Masyarakat perlu diarahkan untuk memahami bahwa bermedia sosial tidak dapat dilakukan dengan semena-mena, tanpa menyertakan pranata yang harus dipatuhinya. Berselancar dalam media sosial membutuhkan pengetahuan tentang berbagai pranata yang harus ditaatinya, baik pranata agama, maupun pranata sosial. Dalam alam diri masyarakat harus terbangun kesadaran bahwa mereka memiliki tanggung jawab besar terhadap berbagai tindakan dan sikap dalam bermedia sosial. Berbagai kasus telah memperlihatkan bagaimana akibat yang harus diterima akibat kecerobohan dan keengganan menaati pranata dalam bermedia sosial. Mereka harus berhadapan dengan sanksi sosial, bahkan sanksi hukum.

Dalam upaya memupuk keterbangunan tanggung jawab setiap warga, barangkali pemahaman akan rumusan peta jalan literasi digital 2021-2024 dari Keminfokom bisa menjadi rujukan. Peta jalan tersebut secara eksplisit mengungkapkan empat pilar yang harus dibangun pada diri setiap masyarakat, yaitu digital skill, digital ethic, digital safety, dan digital culture. Regulasi tersebut, salah satunya mengarah pada upaya untuk memberi pencerahan dan pemahaman kepada masyarakat agar menjadi sosok yang dapat berselancar dalam media sosial secara sehat.

Melihat kenyataan masyarakat dalam bermedia sosial, sedikitnya terdapat dua fenomena yang ada. Masyarakat dalam posisi sebatas menerima informasi (reseptif) dari berbagai pihak tertentu serta masyarakat yang aktif mengaktualisasikan berbagai berbagai pemikirannya (produktif).

Dalam konteks sebagai penerima informasi, masyarakat harus memiliki kepiawaian dalam mengkaji informasi yang diterima. Mereka harus mampu mengkaji kebenaran informasi yang diterimanya serta harus mampu mengkaji kebermanfaatannya. Bila salah satuapalagi keduanyabelum pasti atau masih diragukan, informasi yang diterima sudah selayaknya tidak disebar pada berbagai media sosial. Namun sebaliknya, bila informasi tersebut benar dan bermanfaat, informasi tersebut dimungkinkan untuk disebarkan.

Akah halnya dengan penyampaian informasi dari hasil pemikiran pribadi (produktif), langkah yang harus dilakukan adalah melakukan kajian atas substansi informasi dan kajian atas bahasa penyampaiannya. Ketika salah satu dari keduanyaapalagi keduanyabelum benar atau belum pasti kebenarannya, informasi yang disusun belum memiliki kelayakan untuk disebar pada media sosial. Lain halnya, kalau keduanya sudah dianggap benar, maka informasi dapat langsung di-share pada berbagai media sosial.

Dari paparan di atas dapat ditarik konklusi bahwa kehatian-hatian dalam berselancar dalam media sosial harus menjadi perhatian setiap masyarakat penggunanya. Salah dalam melangkah bisa berakibat fatalharus berhadapan dengan sanksi sosial bahkan sanksi hukum.

Simpulan :
Maraknya pemanfaatan media sosial oleh masyarakat merupakan sesuatu yang tidak bisa dihalang-halangi. Langkah bijak dalam menyikapi fenomena kehidupan ini adalah mengajak para pemangku kepentinganpegiat literasi, akademisi, organisasi profesi, dunia usaha, kementerian/lembaga, serta pihak lainnyauntuk bersama-sama mencurahkan perhatian serius guna mengedukasi masyarakat.

Kampaye penerapan pranata bermedia sosial oleh masyarakat penggunanya harus terus dilakukan. Masyarakat harus mampu mengedepankan kehati-hatian dalam berselancar dalam media sosial. Pemberian pemahaman tersebut dapat dilakukan melalui kampanye terstruktur, sistematis, dan masiv oleh berbagai pihak yang memiliki kepedulian.

Masyarakat harus diberi pemahaman terkait perlunya kehatian-hatian dalam berselancar dalam media sosial. Mereka memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan secara matang terhadap informasi yang diterima atau diproduksinya. Salah dalam dalam memanfaatkan media sosial, bisa berakibat fatal. ****

NARASUMBER : DasARSS IINEWS JABAR. PEWARTA : EGA. EDITOR RED : LIESNA EGA.

Share30Tweet19SendShareSend
suara media indonesia

suara media indonesia

Recommended For You

SMK PGRI 15 Jakarta Gelar Senam Massal Peringati Hari Anak Nasional 2025

by suara media indonesia
23/07/2025
0
SMK PGRI 15 Jakarta Gelar Senam Massal Peringati Hari Anak Nasional 2025

JAKARTA — Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, SMK PGRI 15 Jakarta menggelar kegiatan senam massal yang melibatkan seluruh siswa, guru, dan staf sekolah pada Rabu pagi (23/07/2025)....

Read more

DIREKTUR POLISI SATWA RESMI MEMBUKA PELANTIKAN DAN DIKLAT PENGURUS PUSAT PEMERHATI POLISI SATWA

by suara media indonesia
20/07/2025
0
DIREKTUR POLISI SATWA RESMI MEMBUKA PELANTIKAN DAN DIKLAT PENGURUS PUSAT PEMERHATI POLISI SATWA

DEPOK -  Direktorat Polisi Satwa (Ditpolsatwa) Korsabhara Baharkam Polri kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian satwa liar dan keseimbangan ekosistem nasional melalui penyelenggaraan kegiatan *Pelantikan dan Pendidikan serta...

Read more

Kepengurusan DPD dan DPC PPWI se-Provinsi Lampung Resmi Dilantik

by suara media indonesia
17/07/2025
0
Kepengurusan DPD dan DPC PPWI se-Provinsi Lampung Resmi Dilantik

BANDAR LAMPUNG – Kepengurusan DPD PPWI Provinsi Lampung periode 2024-2029 dilantik secara resmi oleh Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, bertempat di Balai Keratun Pemprov Lampung,...

Read more

Dimanakah Pemda Bandung Barat Disaat Jembatan Penghubung antar Dua Kecamatan Rusak Parah dan Butuh Bantuan Segera!!

by suara media indonesia
14/07/2025
0
Dimanakah Pemda Bandung Barat Disaat Jembatan Penghubung antar Dua Kecamatan Rusak Parah dan Butuh Bantuan Segera!!

BANDUNG BARAT, JABAR – Miris apabila melihat sebuah jembatan penghubung dua Kecamatan Gununghalu dengan Kecamatan Rongga. Persisnya jembatan tersebut terletak di perbatasan Dua Desa , lokasi Kampung Dukuh,...

Read more

Krisis dan Polemik Keutuhan Otonomi Kabupaten Bandung Barat di Masa Pemerintahan Bupati Bandung Barat Jeje

by suara media indonesia
10/07/2025
0
Krisis dan Polemik Keutuhan Otonomi Kabupaten Bandung Barat di Masa Pemerintahan Bupati Bandung Barat Jeje

BANDUNG BARAT, JABAR ,- Ketua Pokja Wartawan KBB dengan Tegas Menolak Pernyataan Gubernur Jawa Barat atas Perubahan Nama Kabupaten Bandung Barat menjadi Batu Layang, Rabu,(9/07/2025). Penegasan ini disampaikan...

Read more
Next Post
Pangdam III/Slw : “Benahi Manajemen Rumkit Dustira dengan Prosmek”.

Pangdam III/Slw : “Benahi Manajemen Rumkit Dustira dengan Prosmek”.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Browse by Category

  • Artikel
  • Berita Terkini
  • Daerah
  • Hiburan
  • Hukum dan Kriminal
  • Investigasi
  • Kesehatan
  • Kota Bandung
  • Nasional
  • Pemerintah
  • Pendidikan
  • Politik
  • Technology
  • TNI POLRI
  • VIRAL
SUARA MEDIA INDONESIA

Copyright © 2020 suaramediaindonesia.com. All Rights Reserved.

suaramediaindonesia.com

  • Berita Terkini
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Redaksi

Copyright © 2020 suaramediaindonesia.com. All Rights Reserved.