Karya: Andi M. Irhong N
“Negara bukan papan catur dan rakyat juga bukan pion yang selalu di adu demi kepentingan Harta dan kekuasaan seperti Cerita Sang Raja Diktator dalam Film Kartun, ini adalah kehidupan bernegara di mana rakyat harus mendapatkan kehidupan yang layak, harapan rakyat jangan di anggap mainan dalam panggung sandiwara Elite & Politik Dunia.”
“Sampai kapan Negeri jelata di obok-obok tipu daya para oknum elit Global yang culas selalu memandang satu mata tertawa di atas penderitaan rakyat, seakan mengulurkan tangan namun mencekik leher rakyat, apakah para elit politik di dunia ini masih memiliki hati mengenal penderitaan serta jeritan rakyat yang sedang menangis, mengemis dalam kegelapan bahkan kelaparan”.
“Negara bukan dongeng “istana Pinokio” yang tiap saat kebohongan menghujani harapan rakyat bukan juga cerita boneka yang melelapkan tidur rakyat di saat malam tiba, di siang hari penuh kebisingan bahkan ketakutan semua bercerita hanya tentang kekuasaan dan kekayaan bahkan tak peduli lagi nasib rakyat demi Nafsu Sang Tirani“.
“Wahai “Tirani” yang sedang duduk di kursi istana Pinokio sudahi dongeng yang melelahkan rakyat hingga lupa akan kodrat manusiawi, cabut benalu-benalu yang tak mengenal malu hingga tak perlu lagi melekat pada tubuh keadilan yang tergadai bagai mimpi siang bolong menanti kedamaian tak kunjung tiba.”
“Benteng istana “pinokio” akan rapuh oleh waktu yang usang, seiring hentinya badai yang hinggap menabur luka nurani, pandangan dari hulu ke hilir penuh kabut tak lagi menembus asa dan belum lagi rakyat masih resah menunggu pagi namun semua telah hilang dirampas keangkuhan dan ego Para Tirani”.
“Jangan sembunyi di balik bayangan yang menyeramkan, Rakyat paham apa yang telah terjadi namun apa daya tangan tak sampai, bahkan semua mulut seakan terkunci oleh kekejaman, lepaskan cengkraman Tirani yang tak punya nurani, tinggalkan kursi kekuasaan jika bukan yang amanah sisakan nafas untuk jutaan senyuman dari Sang Rakyat tak berdaya“.
Mentari Ufuk Timur