• Berita Terkini
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Redaksi
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
SUARA MEDIA INDONESIA
  • Berita Terkini
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Redaksi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Artikel

RUNTUHNYA EKOLOGI DI BAWAH EKONOMI EKSTRAKTIF

suara media indonesia by suara media indonesia
23/11/2021
in Artikel, Nasional
0
RUNTUHNYA EKOLOGI DI BAWAH EKONOMI EKSTRAKTIF
75
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Suaramediaindonesia.com | Selasa, 23 November 2021.

You might also like

Viral..!! Suami Pasien RSUD Cibabat Ngamuk, Diduga Pelayanan Slow Respon Menolong Pasien Kondisi Darurat

Moment Haru Perpisahan dan Kemeriahan Pentas Seni dan Kreasi Kenaikan Kelas SDN Pasirhaur, Bojongkoneng, Bandung Barat.       

SDN Caringin , Parompong gelar Kenaikan Kelas dan Perpisahan Kelas VI , Suasana Haru Penuh Kegembiraan

OPINI | Alam raya, alam semesta, jagad raya atau universe dalam arti luas yang merupakan totalitas dari segenap (entities) hingga semua proses yang ada. Termasuk di dalamnya keberadaan manusia dan seluk-beluk kehidupan secara keseluruhan. Terjadi hubungan timbal-balik antara manusia dan alam semesta. Manusia sebagai mahkluk hidup memperoleh suatu manfaat dan resiko alam semesta, begitu pula sebaliknya. (Baca Prof. Dr Mohammad Soerjani; Ekologi dan Alam semesta).

Krisis atau kerusakan ekologi itu terjadi karena ekonomi tidak lagi bermitra dengan ekologi dalam pertumbuhannya. Dalam artian, pertumbuhan ekonomi harus memikirkan batasan-batasan ekologis. Karena ekonomi sebenarnya saudara kandungnya ekologi yang lahir dari satu rahim kata “oikos” dan “nemein” yang berarti menejement (pengolahan).

Ekonomi mencakup studi khusus bagaimana manusia harus mengolah rumah tangganya sendiri sesuai dengan “oikos” dalam kajian ekologi yang mencakup rumah tangga seluruh mahkluk hidup. Ekonomi yang melepaskan diri dari ekologi adalah ekonomi yang ekstraktif.

Di dalam struktur pemerintahan maupun kebijakan, cara pandang yang ekologis cenderung tertutup dan dianggap menghambat pertumbuhan ekonomi karena dominasi sistem oligarki yang mengarah pada bisnis korporatif di sektor industri ekstraktif dan eksploitatif terhadap sumber daya alam. Tentu undang-undang yang mengatur lingkungan hidup selain kesannya antroposentris, juga tidak mungkin relevan dalam kebijakan publik karena dominasi sistem tadi yang di jelaskan diatas.

Di dukung dengan konflik paradigma antara yang pro dan kontra, di kalangan masyarakat yang sadar mempertahankan kualitas lingkungan hidup (ekologi) dan tipe masyarakat yang berpandangan utilitarianisme. Berpengaruh lebih sedikit melihat alam sebagai satu kesatuan utuh dengan kehidupan mereka (manusia), dan lebih banyak melihat alam hanyalah sekedar objek eksploitasi demi pertumbuhan ekonomi semata.

Penindasan sistem kapitalis terhadap buruh industri ekstraktif yang terjadi dimana-mana, kalau memakai kacamata analisisnya Karl Marx, kita bisa melihat bahwa sepatutnya buruh industri ekstraktif kepada majikan (kapitalis atau korporat) di bawah aturan, hanyalah sebatas alat mengeksploitasi alam. Karena selain pekerja, bagi Marx, buruh juga bagian dari alat produksi kapitalisme.

Kalau kita lihat akan seperti ini;
KAPITALISME –> BURUH –> ALAM (seluruh yang mencakup di dalamnya termasuk manusia) ; Kita tahu bahwa kapitalisme tujuan utamanya adalah mengeksploitasi alam, tetapi harus menginjak-injak punggung buruh. Disinilah terjadi penindasan manusia terhadap manusia. Antara penindas dan tertindas. Yang tertindas akan terus tertindas jika tetap menjadi alat, dan akan semakin melarat jika alam semata-mata di lihat sebagai objek yang harus di eksploitasi.

Demikian yang di lihat Vhandana Shiva, bahwa kolonialisme, atau saat ini dengan gaya barunya yang kita kenal dengan nama kapitalisme, tujuannya menguasai tanah, sedangkan ia masih menguasai sebagian seluruh ruang hidup manusia. Tentu yang di rampas adalah petani kecil dan nelayan, dan yang terampas saat nanti akan menjadi alat eksploitasi alam (buruh). Disini akan terjadi alienasi karena mereka sudah kehilangan mata pencaharian, sebab seluruh pundi-pundi penghidupan sudah di rusak dan di kapitalisasi oleh kapitalis yang adalah anak kandung dari kolonialis.

Buruh menjadi buruh bukanlah sesuatu yang kondrati. Karena bagi Marx, yang terpenting adalah bukanlah ekonomi itu menjadi baik tetapi bagaimana kita bisa keluar dari desakan eksternal. Bagi penulis, ekologi-lah yang menentukan ekonomi, bukan ekonomi yang menentukan ekologi. Dalam artian, kita tidak mungkin sejahtera diatas krisis ekologi. Agar lebih longgar di pahami, penulis sepakat bahwa ekologi adalah ekonomi yang permanen.

Seseorang menjadi buruh karena desakan eksternal yang di bentuk dari sistem kapitalisme. Marx menginginkan agar manusia kembali seperti semula dengan alam, dan kom/sosialisme diambil sebagai spirit komunal yang lebih modern dan manusiawi. Karena disitu tidak ada buruh tidak ada kapitalis. Kita semua sama dan lebih manusiawi. Itu mengapa Erick From menganggap bahwa filsafat MDH (Materialisme dialektika historis) Marx itu lahir dari antitesa naturalisme dan humanisme.

Untuk itu hubungan timbal-balik (simbiosis mutualisme) antara manusia dan alam tidak boleh terputus, jika tidak manusia akan terasing dengan kehidupannya sendiri sebagai mahkluk yang hidup diatas alam. Barangkali disinilah letak posisi konsep Alienasi menurut Karl Marx.

Oleh karena itu, harusnya yang di selamatkan adalah ruang hidup bukan peluang hidup. Gerakan politik progresif, seutunya harus lahir dari kedalaman perspektif ekologis yang di dengung-dengungkan Arne Naess tentang Deep Ecology yang tidak sekadar berhenti pada tuntutan nilai ekonomis semata. Demikian juga kelompok hijau Burlington. Jangan khawatir, penulis ulangi, ekologi itu adalah ekonomi yang permanen.

Dengan basis kesadaran ekologis, berarti kita melawan dominasi sistem kapitalistik, korporatif, atau imperialisme lingkungan istilah Sonny Keraf. Akan tetapi, mungkin ekologi kurang mendapat perhatian defisit wacana, sehingga tidak pernah berpengaruh menjadi gerakan politik yang basisnya kesadaran ekologi atau fokus pada masalah ekologi. Kalaupun ada, itu hanyalah sebatas sisipan issu sampingan atau agresifitas kemarahan gerakan atas pelanggaran lingkungan terhadap suatu kebijakan.

Jika ekologi sudah mendapat perhatian serius, pertanyaannya, Bisakah buruh industri ekstraktif memberontak karena alam di eksploitasi?

Karana upah sudah di sepakati terlebih dahulu, antara buruh dengan majikan (kapitalis), agar stabilitas produksi yang syarat destruktif tetap berjalan. Selama upah masih sesuai kesepakatan, selama itu pula buruh tidak mungkin memberontak? Bagaimana kepedulian mereka atas nasib lingkungan hidup (ekologi), sementara upah berasal dari proses produksi yang syarat destruktif ?

Kiranya sudah cukup kita mengekploitasi alam. Kalau bukan dengan satu pertanyaan besar (big question), ‘bisakah kita hidup dengan uang, emas dan sebagainya di atas krisis ekologi?’ sedangkan kita makan dan minum dari hasil alam.

Penulis : Rosihan Anwar
Kuliah : STITEK NUSINDO MAKASSAR
Jurusan : Teknik Lingkungan

Editor Red : Liesna Ega 💻 . Narasumber Pewarta : Malagwari.

Share30Tweet19SendShareSend
suara media indonesia

suara media indonesia

Recommended For You

Viral..!! Suami Pasien RSUD Cibabat Ngamuk, Diduga Pelayanan Slow Respon Menolong Pasien Kondisi Darurat

by suara media indonesia
30/06/2025
0
Viral..!! Suami Pasien RSUD Cibabat Ngamuk, Diduga Pelayanan Slow Respon Menolong Pasien Kondisi Darurat

KOTA CIMAHI , JABAR -  Telah Viral di medsos  Sebuah video  yang menunjukkan situasi  penuh kepanikan di sebuah ruangan salahsatu Rumah Sakit , yang diduga RSUD Cibabat, Kota...

Read more

Moment Haru Perpisahan dan Kemeriahan Pentas Seni dan Kreasi Kenaikan Kelas SDN Pasirhaur, Bojongkoneng, Bandung Barat.       

by suara media indonesia
30/06/2025
0
Moment Haru Perpisahan dan Kemeriahan Pentas Seni dan Kreasi Kenaikan Kelas SDN Pasirhaur, Bojongkoneng, Bandung Barat.       

PASIR HAUR , BOJONGKONENG - Suasana haru, senang, dan gembira menyelimuti acara perpisahan murid kelas 6(enam), sekaligus kenaikan kelas yang dikemas dalam pentas seni kreasi oleh murid -...

Read more

SDN Caringin , Parompong gelar Kenaikan Kelas dan Perpisahan Kelas VI , Suasana Haru Penuh Kegembiraan

by suara media indonesia
30/06/2025
0
SDN Caringin , Parompong gelar Kenaikan Kelas dan Perpisahan Kelas VI , Suasana Haru Penuh Kegembiraan

PAROMPONG , BANDUNG BARAT - Suasana haru dan penuh kegembiraan menyelimuti SD Negeri Caringin, Kecamatan Parompong, Bandung Barat dalam acara kenaikan kelas sekaligus perpisahan siswa kelas VI Tahun...

Read more

Camat Sarudu dan Kades Sarudu Berkunjung ke Pasar malam Jamal Hengky Bahas Terkait UMKM

by suara media indonesia
30/06/2025
0
Camat Sarudu dan Kades Sarudu Berkunjung ke Pasar malam Jamal Hengky Bahas Terkait UMKM

SARUDU, PASANGKAYU - Di tengah arus modernisasi dan persaingan ekonomi yang semakin ketat, Pasar Malam Keliling (PMK) yang dikoordinir oleh Jamal Hengki sejak tahun 1990-an, terus eksis dan...

Read more

“GEBER SEDESA MARGAJAYA 2025″ Antusias Warga Bergotong royong untuk Wujudkan Lingkungan Bersih dan Asri.

by suara media indonesia
29/06/2025
0
“GEBER SEDESA MARGAJAYA 2025″ Antusias Warga Bergotong royong untuk Wujudkan Lingkungan Bersih dan Asri.

DESA MARGAJAYA , BANDUNG BARAT – Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan kembali ditunjukkan warga Desa Margajaya , Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, melalui kegiatan “GEBER SEDESA...

Read more
Next Post
Tingkatkan Kapasitas Penyelengara Sekolah, MPD Aceh Utara Gelar Pelatihan Standar Pendidikan bagi Satuan Pendidikan

Tingkatkan Kapasitas Penyelengara Sekolah, MPD Aceh Utara Gelar Pelatihan Standar Pendidikan bagi Satuan Pendidikan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Browse by Category

  • Artikel
  • Berita Terkini
  • Daerah
  • Hiburan
  • Hukum dan Kriminal
  • Investigasi
  • Kesehatan
  • Kota Bandung
  • Nasional
  • Pemerintah
  • Pendidikan
  • Politik
  • Technology
  • TNI POLRI
  • VIRAL
SUARA MEDIA INDONESIA

Copyright © 2020 suaramediaindonesia.com. All Rights Reserved.

suaramediaindonesia.com

  • Berita Terkini
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Redaksi

Copyright © 2020 suaramediaindonesia.com. All Rights Reserved.