Suaramediaindonesia.com | Senin, 1 November 2021.
Nabire, Papua | Baru-baru ini Nabire dihebohkan dengan kasus penganiayaan terhadap Makdalena Tebai (28), yang diketahui merupakan istri Bupati Dogiyai. Penganiaayaan terhadap Makdalena tersebut diduga kuat dilakukan oleh suaminya sendiri, Yakobus Dumupa (Bupati Dogiayai – red) di kediamannya di Jln. Multi, Kotabaru, Kelurahan Karang Mulia, Kabupaten Nabire – Papua, pada Kamis, (28/10/2021) sekitar 12.50 WIT.
Kepada awak Media, Sely Tebai selaku keluarga korban menuturkan bahwa adiknya, Makdalenan Tebai dianiaya menggunakan sebuah pisau lipat yang ditikamkan dari belakang, sehingga korban mengalami lima luka tusukan di bagian punggung. “Pelaku adalah Yakobus Dumupa, Pejabat Bupati aktif di Kabupaten Dogiyai-Papua. Penganiayaan terjadi lantaran masalah keluarga, sebab korban adalah istri kelima dari pelaku Yakobus Dumupa,” ungkap Sely, Jumat, 29 Oktober 2021.
Sely sangat menyesalkan terjadinya tindakan anarkhisme terhadap adiknya oleh suaminya sendiri. “Seharusnya masalah seperti ini tidak pantas terjadi karena pelaku adalah seorang Pejabat Bupati, tentunya bisa dibicarakan secara baik-baik,“kata Sely.
Menurut Sely dalams ebuah wawancara video, peristiwa penganiayaan dan percobaan pembunuhan terhadap adiknya telah terjadi beberapa kali. “Aksi serupa sering terjadi dan kali ini adalah kali ketiga, atas kejadian ini kami pihak keluarga koban telah melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib di polres Nabire, “ucap Sely.
Hal yang sama disampaikan Niko Krisifu yang juga adalah keluarga korban. Niko menyampaikan bahwa pihak keluarga korban sangat kecewa dan menyayangkan sikap dan perbuatan pelaku. Pelaku adalah seorang pejabat Bupati aktif di Kabupaten Dogiyai, tentunya tidak pantas melakukan hal yang tidak terpuji seperti itu.
“Kami berharap kepada pihak Kepolisian agar dalam kasus ini hukum benar=benar ditegakan seadil-adilnya dan pelaku dijerat sesuai undang-undang yang berlaku,” ujar Niko berharap, Jumat, 29 Oktober 2021.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Nabire melalui Kasat Reskrim Polres Nabire, AKP Akhmad Alfian, S.I.K. membenarkan adanya kejadian tersebut. Di ruang kerjanya, pada (30/10/2021) Akhmad Alfian menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban, dengan LP Nomor 411/X/2021 pada Kamis 28 Oktober 202I. Sebagai terlapor adalah seorang pejabat Bupati aktif di Kabupaten Dogiyai (Yakobus Dumupa – red) yang diduga telah melakukan penganiayaan terhadap Magdalena Tebai.
Menurut Akhmad Alfian, dugaan penganiayaan tersebut terjadi di kediaman terduga yang berada di Jln. Multi, Kota baru, kelurahan Karang mulia, Kabupaten Nabire – Papua pada Kamis, (28/10/2021) sekitar pukul 12:50 wit. Untuk melakukan proses penyelidikan dan penahanan lebih lanjut terhadap terduga pelaku penganiayaan tersebut, harus sesuai SOP atau sebagaimana yang diatur dalam UU, sebab pelaku adalah seorang Pejabat daerah (Bupati Kabupaten Dogiyai aktif – red).
“Ketika pihak Kepolisian melakukan upaya penyidikan dan penahanan terhadap terduga pelaku yang merupakan seorang oknum pejabat bupati, kami harus mengajukan izin tertulis kepada Menteri Dalam Negeri. Maka pihak Kepolisian Polres Nabire harus menunggu surat izin tertulis dari Kemendagri. Alasannya karena terduga pelaku adalah seorang pejabat publik atau Bupati aktif. Laporan tersebut saat ini sedang diproses oleh tim penyidik Polres Nabire,“ jelas Kasat Reskrim Polres Nabire, Akhmad Alfian
Narasumber : Ketum PPWI Wilson Lalengke S.Pd M.Sc MA. Pewarta : RND/Red . Editor Redaksi : Liesna Ega.