Suaramediaindonesia.com | Jum’at, 3 Desember 2021.
ACEH | Sebagaimana yang sering didengungkan oleh publik terkait pernyataan H. Sairun, S.Ag bahwa pihaknya siap angkat kaki dari Dinas Pendidikan bila tidak mampu memajukan layanan pendidikan ketingkat lebih baik, pendirian SD Negeri Kuta Beringin merupakan salah satu gagasan yang dipandang prioritas dan tepat sasaran agar anak usia sekolah dasar mendapatkan layanan pendidikan tanpa harus terkendala jarak dan transportasi keluar Desa, Jum’at ( 3/12/2021 )
Seperti dikisahkan sebelumnya, sejak adanya desa Kuta Beringin, Kec. Rundeng, kota Subulussalam belum ada sekolah dasar di desa itu yang meyebabkan para orang tua kesulitan mengantarkan Anak-anak mereka bersekolah di SD Negeri Seperkas ( desa tetangga ) dengan kondisi jalan yang sukar untuk dilalui karena berlumpur dan berkubang. Selai itu berdasarkam keterangan Raja Kombih, tidak jarang Anak-anak sampai dan pulang dari sekolah SDN Siperkas dalam kondisi pakaian kotor terkena lumpur. Ujarnya
Terkait Proiritas dan Terprogram Hendar Mahlil, S.Pd Sekretaris Disdikbud kota Subulussalam dalam keterangan pers nya mengatakan, ” di dirikannya SD Negeri Kuta Beringin merupakan program prioritas Disdikbud kota Subulussalam, mengingat perlunya layanan pendidikan sampai ke Desa-desa terpencil termasuk SDN Kuta Beringin, SDN Tanah Tumbuh lama, dan SDN 2 Lae Mate dimana sebelumnya tidak ada Sekolah dasar. Ujarnya
Pada dasarnya Disdikbud mengetahiu kondisi tempat Belajar Mengajar yang masih menggunakan Balai Desa namun itu bersifat sementar. Di tahun 2021 ini Disdik telah beruaya mengalokasikan anggran untuk pembangunan RKB baru, akan tetapi disebabkan adanya pemangkasan anggran program tersebut terhenti. Namun untuk fasilitas penunjang pembelajaran seperti Kursi dan Meja siswa serta guru dan mobiler lainnya sudah dipenuhi dan digunakan SDN Kuta Beringin tersebut dalam menjalankan proses belajar mengajar sejak diresmikan pendiriannya, tambah Mahlil memaparkan
Terkait gedung belajar, pihak Disdik tidak akan tutup mata dan masih terus berupaya sampai terbangunnya Unit Sekolah Baru (USB), dan di tahun 2022 Disdik sudah kembali memprogramkan gedung belajar tersebut melalui anggran Otsus. Pihaknya berharap kepada pengelola sekolah dan publik dapat menyikapi persoalan SDN Kuta Beringin dengan bijak, karena untuk mewujudkan sesuatu dari dasar membutuhkan waktu dan proses,”ujarnya.
Dasar pantauan awak media ini, terdapat sebuah gedung sekolah terdiri dari 3 (tiga) ruang dan tidak difungsikan. Bersadarkan keterangan Kades dan Warga setempat, gedung itu dibangun sebelum warga desa kembali dari pengungsian tahun 2016, dan saat kembali warga desa mendapati gedung tersebut rusak berat. Kondisi lantai Hancur dan Jebol diduga dikerjakan asal-asalan.
Narasumber Pewarta : Sabirin Siahaan IiNews Aceh. Editor Red : Liesna Ega.