SUARAMEDIAINDONESIA.COM | SENIN, 25 APRIL 2O22.
BANDUNG, JABAR | Penasaran dengan Program Dispora Kota Bandung yaitu GEDOR yang terdengar tak asing ditelinga, sejumlah komunitas kepemudaan di Kota Bandung penasaran dan menyuruh media untuk menanyakan langsung pada pihak Dispora Kota Bandung secara langsung.
Karena ada tugas luar kota, Kadispota Kota Bandung, Edy Marwoto dikonfirmasi lewat telepon, Bandung, 24/4/22.
Kepala Dispora Kota Bandung Edy Marwoto mengatakan, program tersebut lahir atas ruang gerak yang terbatas akibat wabah pandemi. Sementara, untuk menginisiasi jalan keluar dan solusinya agar pemuda Kota Bandung yang memiliki aktivitas tinggi dalam hal kreatifitas lahirlah Program GEDOR yaitu Gerakan Pemuda dan Olahraga.
“Lahirnya Gedor, sebuah gerakan pemuda dan olahraga dengan tagline ‘segera’ yang artinya semangat, gerak dan dobrak. Dengan gerakan ini, kita menginginkan aktivitas positif dan produktif pemuda bisa tersalurkan, ” kata Edy,
Program Gedor adalah program jangka panjang. Gerakan ini pun, diharapkan Dispora Kota Bandung dapat terus membangkitkan semangat pemuda Kota Bandung.
“Jika pemuda tidak kreatif, tidak mandiri dan bergantung pada orang lain. Maka Indonesia akan tertinggal dengan negara lain. Dengan Gedor, kita ingin menjadi pelopor untuk wilayah lain,” jelas Edy.
Adapun kegiatan program Gedor, berupa lomba atau kompetisi, diskusi, diklat dan sayembara. Kemudian, ada bulan olahraga, seperti contoh Juni bulan futsal, Mei bulan badminton, dan Desember bulan musik pemuda ini mendorong secara tematik, tutur Edy.
“Tujuan dari sejumlah kegiatan GEDOR ini bagi sektor olahraga, tak lain untuk meningkatkan prestasi, meningkatkan kesehatan, hingga membudaya. Selain itu, pemudanya pun memiliki skill, aktif hingga berdaya saing,” katanya.
Saat ini, kita terus intens melakukan sosialisasi program tersebut, termasuk menggandeng KNPI dan sejumlah komunitas kepemudaan di Kota Bandung lainnya.
“Pemuda Kota Bandung Sehat, Semangat dalam berkompetisi dan metaih prestasi serta terus berkarya untuk bangsa,” tandas Edy.
Senada yang diungjapkan Kadispora, Sigit Iskandar sebagai Sekdispora memaparkan bahwa Kota Bandung merupakan kota yang banyak sejumlah tantangan yang dihadapi baik pemerintah, masyarakat pada umumnya, salah satunya belum memasyarakatnya olahraga di Kota Bandung.
Sesuai dengan kajian, warga kota Bandung baru 26,7 persen melakukan olahraga dari jumlah penduduk kurang lebih sekitar 2,6 Juta jiwa.
Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (SEKDISPORA) Kota Bandung Sigit Iskandar.Sip., usai olahraga di Gasibu, jalan Dipenogoro, Kota Bandung, pada Sabtu, 23/4/22.
Lanjut Sekdis, minimnya masyarakat berolahraga,merupakan masalah yang harus disikapi,karena olah raga hal pokok bagi tubuh kita agar imun tubuh kita, senantiasa bugar sehat.Berkenaan dengan olahraga, hubungannya dengan prestasi olahraga, diharapkan kedepan bisa meningkat. Di 2 tahun kebelakang berturut-turut PORDA selalu no 2 di tingkat Jawa Barat,meskipun secara kontribusi atlet 100 persen kota Bandung sendiri hampir 30 persen, penyumbang atlet terbanyak, bagaimana caranya kedepan agar lebih berprestasi,” terangnya.
Sementara bidang pemuda, ada beberapa hal, kaitannya dengan pengangguran setiap tahunnya sekitar 83 ribu menganggur, baik lulusan SLTA dan lulusan Perguruan Tinggi, tentunya hal ini perlu disikapi agar lulusan ini tersalurkan. Masalah lainnya seperti ketergantungan gadget, ada juga permasalahan yaitu berimbas lunturnya jati diri, seperti bahasa kota Bandung dengan bahasa sundanya jangan sampai luntur, someah ka semah (ramah ke tamu) ungkap Sigit.
“Ada 3 hal Peran Pemerintah, bagaimana caranya olahraga itu memasyarakat, karena dengan olahraga derajat kesehatan kita meningkat, begitu juga dengan pemudanya. pemuda dan olahraga itu sangat erat, apalagi untuk olahraga prestasi usianya dibawah 30 tahun”, tutur Sigit.
“GEDOR ada dua unsur Pemuda dan Olahraga bertalian dan bersinergi, berawal dari munculnya tantangan dimasyarakat, dikemas bersama praktisi, para tokoh, serta peran pemerintah dengan taglinenya ” SEGERA” ( Semangat Gerak Dobrak) artinya ayo keluarkan kemampuan, semangat, prestasi kita, untuk memajukan Kota Bandung yang berdampak tiga hal, ekonomi meningkat dengan banyaknya event karena “GEDOR” gerakannya harus banyak event, memperbaiki infrastruktur olahraga dan giat kepemudaan di wilayah, jadi dampaknya terhadap ekonomi, kesehatan, sosial,” jelas Sigit.
Gedor perlu ditumbuhkembangkan dengan terus memacu sinergi kolaborasi antar komponen dan komunitas kepemudaan di Kota Bandung dan bahu-membahu antar steakholder.
“Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat alias mens sana in corpore sano,” tukasnya.
“Kita terus berupaya agar pemuda kota bandung sehat, berkreasi, berinovasi dan berkarya dengan semangat yang tinggi,” tandas Sigit.
NARASUMBER PEWARTA : IWAN MTV/LIESNA EGA. EDITOR RED : LIESNA EGA.