Suaramediaindonesia.com | Sabtu, 29 Januari 2022.
LUMAJANG | Hari ini Sabtu (29/1/2022) beberapa perwakilan relawan APG Semeru yang masih berada di Kec Pronojiwo Lumajang mendatangi Polsek Pronojiwo, untuk meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus kecelakaan yang menyebabkan salah satu relawan yang bernama Luhur Rachman (42 tahun) meninggal dunia.
Seperti berita dibeberapa akun media sosial 3 hari terakhir ini, bahwa telah terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Lumajang – Malang, tepatnya di wilayah Desa Oro-Oro Ombo, Kec Pronojiwo, Kab Lumajang, yang menyebabkan korban meninggal dunia dalam perjalan ke Puskesmas Pronojiwo.
Korban adalah salah satu relawan penganggulangan bencana APG/Erupsi Semeru yang sudah membantu dilokasi terdampak sejak kejadian erupsi (4/12/2021).
Korban yang berasal dari Kab Malang, Jawa Timur ini saat kejadian sedang mengendarai sepeda motor jenis Honda Tiger warna hitam, selesai koordinasi di Posko Induk APG Semeru di Kantor Kecamatan Pronojiwo menuju Pos Basecamp nya yang berada di Desa Supit Urang, Kec Pronojiwo yang berjarak sekitar 5 km.
Menurut keterangan beberapa saksi mata yang tidak mau disebut namanya menjelaskan bahwa korban ditabrak oleh iring-iringan sekitar 3 mobil Truck dengan kecepatan tinggi dari Supit Urang ke arah Malang.
Ditambahkan “kalau melihat kecepatannya diperkirakan truck tersebut kosong atau tanpa membawa muatan”, “karena kalau truck yang bermuatan pasir pasti jalannya pelan, karena muatan berat” tambahnya.
“Kedatangan kami ke Polsek Pronojiwo adalah untuk meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini, sampai bisa menemukan pelaku tabrak lari, disamping itu kami juga meminta pihak kepolisian untuk memasang spanduk-spanduk yang isinya mengingatkan supir-supir kendaraan terutama supir truck untuk tidak ngebut dan tidak jalan beriringan dengan jarak dekat, mengingat saat ini masih dalam fase Penanganan Transisi Darurat Bencana APG Semeru” jelas salah satu relawan setelah bertemu Bpk Kapolsek Pronojiwo.
Kapolsek Pronojiwo berjanji untuk mengusut kasus ini, namun juga meminta para relawan untuk membantu mengumpulkan barang bukti maupun saksi dan meminta untuk para relawan tidak bertindak sendiri-sendiri, “temuan apapun tolong disampaikan ke pihak kepolisian” tambahnya.
Diakhir pertemuan Kapolsek juga mengingatkan kepada relawan untuk tetap selalu mematuhi Protokol Kesehatan.
Sementara itu para relawan yang lain saat ini mulai mengumpulkan data-data, mulai dari mengorek keterangan dari warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kejadian, juga mendata keberadaan kamera CCTV di sepanjang jalan dari depan Kantor Kec Pronojiwo sampai ke Desa Supit Urang. Bersamaan dengan ini juga, relawan yang saat ini tidak berada di Lumajang, terutama yang di Malang dan Surabaya sedang menyiapkan beberapa Kuasa Hukum agar kasus ini bisa segera terungkap.
Kebaikan-kebaikan korban sebagai relawan, baik di penanganan erupsi Semeru maupun dilokasi-lokasi bencana lainya serta kepedulian korban terhadap kelestarian alam, membuat semua orang merasakan sangat kehilangan. Hal ini juga diungkapkan oleh beberapa warga masyarakat Pronojiwo yang pernah bertemu dengan korban.
“sholatnya kusuk banget mas, kalau wiridan lama” ujar ibu pemilik warung dimana korban sering numpang sholat. “Saya sebelumnya melihatnya agak aneh, karena mukanya sangar dan bertato, tapi kok orang sopan dan sholatnya rajin banget” tambahnya.
“Mudah-mudahan penabraknya segera ketemu ya mas… dan mudah-mudahan mendapat tempat disurga” tambah ibu warung.
Narasumber : DD-PPWI.
Pewarta : Dwi Derek. Editor Red: Liesna Ega.