suaramediaindonesia.com I JAKARTA – Keberadaan sampah plastik yang berasal dari rumah tangga di wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara menjadi salah satu kontribusi penyumbang sampah yang dibuang ke TPST Bantar Gebang. Kondisi saat ini masyarakat sudah berupaya dengan mengurangi sampah an organik yang bernilai seperti kardus, botol dan gelas plastik, logam, kertas dan lain lain. Namun untuk sampah an organik yang tidak bernilai seperti plastik kresek, plastik bening, spanduk plastik, karung plastik, terpal plastik, bungkus plastik kemasan makanan dan minuman serta jenis plastik lainnya masih belum terkelola Embrio dari gerakan sedekah sampah ini sdh dilakukan di salah satu rumah ibadah di RW 08 Kel Rawa Badak Selatan Kec Koja Jakarta Utara.
Sudin LH JU berinisiasi untuk membuat kreatifitas baru dengan mellakukan “Gerakan Sedekah Sampah” yang dimulai tahun 2020 disaat pandemi dengan fokus menjadi pengumpan sampah an organik yg bernilai ke Bank Sampah oleh pengelola sedekah sampah yg dibentuk di rumah ibadah.
Menurut keterangan Kasudin LH Jakarta Utara Achmad Hariadi “Gerakan Sedekah Sampah ini sebagai bagian strategi pengurangan sampah untuk penunjang Bank Sampah.
Perkembangan selanjutnya di Tahun 2021, Gerakan Sedekah sampah ini memperkuat posisi dg mengumpulkan sampah-sampah plastik yang tidak bernilai.
“Diawali dari pengurangan sampah plastik tidak bernilai dari TPS Depo dengan mengerahkan para petugas PJLP kru, dan dibantu pemulung, PPSU dan tukang gerobak RW. Selanjutnya keberadaan pasar-pasar tradisional juga sudah mulai dilakukan pengurangan sampah plastik tidak bernilai”, tambah Achmad Hariadi kepada awak media.
Selain itu juga Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara berkolaborasi dengan menggandeng aktifitas lingkungan yg melakukan pengumpulan sampah plastik tidak bernilai di Kelurahan Pejagalan, sejak bulan Maret sebanyak 41,59 TON, Bulan April 79,28 TON, Bulan Mei 12,08 TON sehingga selama kurang lebih 2,5 Bulan, Melalui Program SEDEKAH SAMPAH Sudin LH JU berhasil melakukan pengurangan sampah sebanyak 132,96 TON.
“Tahun ini pihaknya menargetkan dapat mengurangi sampah hingga 24 persen.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, yaitu pengurangan sampah organik dengan composting (didaur ulang menjadi pupuk kompos), budi daya maggot, dan lain-lain. Sedangkan pengurangan sampah anorganik yang bernilai melalui bank sampah, baik dilingkup RW, perkantoran, Sekolah, dan pasar” ujar Hariadi.
Dikatakan Hariadi, pengurangan sampah an organik jenis sampah plastik tak bernilai ini merupakan bagian implementasi Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pengolahan Sampah Lingkup Rukun Warga (RW).
Pengurangan Sampah plastik yang tidak bernilai melalui gerakan sedekah sampah kini sdh menjadi paradigma baru dalam pengelolaan sampah di sudin LH JU dan dipastikan tidak dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Sudin LH JU berkolaborasi dengan mitra kerja program sedekah sampah utk pemanfaatan dari sampah plastik yg tdk bernilai.
“Sampah anorganik tak bernilai ekonomis jenis plastik kresek didaur ulang menjadi papan plastik sedangkan untuk jenis plastik lainnya menjadi syngas (synthetic natural gas) atau gas sintetis,” ucapnya.
(Ari)