Nisa Khusnaeni, S.Hum
(SMPN 3 Lembang)
Pekan ini saya membaca berita banjir bandang melanda Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu JawaTimur. Dari peserta didik sayapun mendapat kabar bahwa mereka tidak bisa mengikuti kegiatan PTMT disekolah karena ada longsor yang menutup akses ke sekolah. Kejadian-kejadian itu hanya beberapa contoh bencana alam akibat intensitas hujan yang tinggi. Intensitas hujan yang tinggi adalah salah satu bentuk dari cuaca ekstrim akibat perubahan iklim bumi.
Selain curah hujan tinggi, dampak krisis iklim lainnya adalah gelombang panas, kekeringan,krisis air bersih, mencairnya lapisan es dikutub, hingga naiknya permukaan air laut. Dengan meningkatnya suhu bumi, diperkirakan bencana akibat krisis iklim seperti ini akan semakin sering terjadi dan semakin membesar.
Namun kita masih bisa mencegahnya menjadi lebih buruk dengan cara melindungi hutan, dan lingkungan kita. Hal yang paling sederhana yang bisa kita lakukan dilingkungan kita sendiri, salah satunya adalah dengan meminimalisir sampah.
Dilansir dari data terbaru NationalPlastic Action Partnership yang dirilis bulan April 2020, volume sampah plastic di tahun 2020 mencapai 6,8 juta ton dan tumbuh sebesar 5% tiap tahunnya. Bayangkanlah sampah yang kita tumpuk setiap hari. Apakah kita akan mewariskan sampah kepada anak cucu kita?
Banyak masyarakat yang masih belum sadar akan darurat sampah yang terjadi, tetapi ada juga beberapa pihak yang mulai serius mecari solusi untuk mengurangi sampah, bahkan menjadikannya sebagai lahan usaha, salah satunya adalah siklusrefull. Siklusrefill bekerja dibidang pengisian ulang produk rumah tangga, seperti sabun pencuci piring, sabun cuci pakaian, pembersih lantai, dan lainsebagainya. Apa yang dilakukan perusahaan ini sangat inovatif dan bisa mengurangi sampah kemasan produk kebersihan rumah tangga.
Yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah plastic diantaranya, membawa keresek atau kantong sendiri ketika berbelanja ke warung atau ke supermarket. Seperti sepele tapi hal ini sangat membantu dalam mengurangi sampah plastic. Mari kita bantu mengurangi beban sampah dibumi kita tercinta ini, dengan cara membiasakan memilah sampah dan diet sampah.
Kebiasaan memilah sampah? Mulai dari mana? Mari kita edukasi diri kita tentang krisis sampah dan bulatkan tekad . Pahami jenis sampah dan perbedaannya. Lalu, rancang system pilah sampah dirumah dengan membedakan sampah berdasarkan jenis.Jika kotor atau ada sisa produk, cuci dan keringkan sampahmu lalu pilah berdasarkan jenis. Setor sampah ke Bank sampah atau layanan waste management terdekat. Ulangi dan jadikan kebiasaanmu. Akan lebih baik kalau sampahmu bisa dicegah dengan cara isi ulang tanpa kemasan sekali pakai dan membawa wadah makanan atau totebag untuk menghindari sampah.
Mari kita jadikan bumi lebih baik, karena seperti yang tertulis di Hadist , Rasullah SAW bersabda “Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”(H.R. Bukhori)
Penulis: Nisa Khusnaeni, S.Hum – Pewarta: Dadang A. Sapardan- Editor Redaksi: Liesna Ega