MAKASSAR | Kapolsek Bahodopi Saat di Konfirmasi mengatakan bahwa terkait kasus tersebut, Pada saat pelapor ke kantor saat itu juga kami perintahkan anggota reskrim ke lokasi keberadaan mobil yang di dampingi Polsek setempat.
“Namun yang menguasai itu mobil belum mau memberikan unitnya Karena yang bersangkutan juga korban” tulisnya
Namun yang bersangkutan kooperatif dan minta untuk di mediasi secara kekeluargaan aga di berikan waktu 1- 2 Minggu agar pelaku utama tersebut mengembalikan Pada yang menguasai unit .
“Setelah 2 Minggu lewat kami hubungi kembali dan belum ada konfirmasi saat ini..namun kami Sudah kordinasi ke teman teman di polres Pinrang untuk bantu lakukan Lidik Pada yang bersangkutan. Apakah memungkinkan di lakukan upaya paksa dan kalaupun hal itu kami lakukan nantinya kami minta untuk di beck up dr personel Polres pinrang dan saat ini tim dari kami dan tim polres Morowali juga Sudah di lapangan untuk melakukan langkah langkah tersebut” ungkapnya.
Lanjut, Saat di lokasi bukan ketemu terlapor, yang ada pihak ketiga yang menerima gadaian unit dari terlapor.
“Pada saat pertama ke lokasi unit, hanya ketemu pihak ke 3 dan pihak tersebut belum memberikan unit, Karena masih dirugikan juga dan komunikasi melalui istrinya terlapor dan minta untuk dimediasi 1-2 Minggu” ucapnya.
Sementara, Ketua Komandan Garuda Sakti, Heriansa Mengatakan bahwa Dari pernyataan kapolsek Diduga sarat akan keberpihakan dan ada permainan apa antara pelaku dengan kapolsek ?
Pertanyaan kami adalah mengapa yang merupakan barang bukti dibiarkan dikuasai oleh pihak ketiga sementara jelas bahwa antara pihak pertama dalam hal ini pemilik mobil dan pihak ketiga yang saat ini menguasai mobil tidak memiliki hubungan, sementara mobil tetap dibiarkan untuk dikuasai oleh pihak ketiga
Mengapa pihak kepolisian memberikan waktu kepada pihak ketiga selama 1 sampai 2 minggu padahal jelas mobil tersebut merupakan bukti kejahatan?
“Mengapa pihak kepolisian polsek bahodopi tidak mengamankan barang bukti di polsek terdekat yang berada di wilayah mobil berada?” Ungkapnya
Ia memganggap bahwa jalur koordinasi antar wilayah pihak kepolisian tidak dijalankan secara profesional sehingga kami mengganggap bahwa kapolsek bahodopi tidak mengerti fungsi dan tugasnya dalam mengayomi masyarakat.
“Kami dari Komando Garùda Sakti Aliansi Indonesia mendesak Kapolres Morowali agar mencopot Kapolsek Bahodopi yang kami anggap tidak menjalankan prosedur hukum secara profesional” tutupnya.
NARASUMBER PEWARTA : MUH. DARWIS SEKAT RI. EDITOR RED : LIESNAEGA.