Ngamprah Bandung Barat– Dinas Arsip dan Perpustakaan Kab. Bandung Barat selenggarakan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca terhadap para pengelola perpustakaan di Bandung Barat. Kegiatan yang mengusung tema Literasi untuk Kesejahteraan melalui Layanan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tersebut dilaksanakan dalam upaya mendorong para pengelola perpustakaan untuk terus-menerus bergerak memberi stimulasi terhadap masyarakat sehingga mereka memiliki kegemaran membaca. Selain itu, kegiatan dilaksanakan untuk mengukuhkan perpustakaan sebagai penggerak literasi di masyarakat.
“Kegiatan yang dilaksanakan merupakan upaya nyata untuk menempatkan perpustakaan sebagai penggerak literasi,” ungkap Rahadian Setiadi, Sekretaris Disarpus Kab. Bandung Barat dalam sambutannya di depan para peserta Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca, Senin (13/12/21).
Seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan dimungkinkan memiliki semangat kuat untuk terus-menerus mengajak masyarakat sehingga mereka memiliki kegemaran membaca. Upaya mendorong kegemaran membaca tersebut benar-benar harus dilakukan oleh para pemangku kepentingan, termasik Disarpus Kab. Bandung Barat. Dengan lahirnya kegemaran membaca sangat bermanfaat karena dapat berkontribusi dalam mengangkat kualitas taraf kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya.
“Lahirnya kegemaran membaca sangat bermanfaat karena dapat berkontribusi dalam mengangkat kualitas taraf kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya,” pungkas Rahadian Setiadi.
Pada kesempatan yang sama, Kabid Perpustakaan, E. Taruna Saputra mengemukakan bahwa sosialisasi yang diselenggarakannya merupakan upaya Bidang Perpustakaan, Disarpus untuk mendorong lahirnya perpustakaan yang benar-benar menjadi rujukan masyarakat. Kegiatan diisi oleh narasumber dari beberapa institusi. Para narasumber terdiri atas Oom Nurohmah dari Dispusipda Jabar, Asep Saepurokhman dari Unpad Bandung, serta Dadang A. Sapadan dari Disdik Kab. Bandung Barat. Kegiatan tersebut diikuti sejumlah peserta dari penggerak PKK, pengelola perpustakaan desa, pengelola TBM, pustakawan sekolah, dan unsur lainnya. Pelibatan berbagai elemen penggerak perpustakaan tersebut diharapkan dapat menyamakan persepsi akan perlunya mereka mendorong lahirnya kegemaran membaca di kalangan masyarakat.
“Kegiatan yang diselenggarakan diharapkan dapat memosisikan perpustakaan sebagai rujukan masyarakat dalam mencari pengetahuan,” tutur E. Taruna Saputra saat dimintai tanggapannya perihal pelaksananaan sosialisasi tersebut. DasARSS***
Penulis/Pewarta: Dadang A. Sapardan – Editor Redaksi: LIesna Ega