OPINI – Pemimpin Redaksi (Pimred) Berita Istana, Warsito, menyampaikan keprihatinannya atas fenomena oknum yang mengaku sebagai wartawan tetapi memiliki lebih dari tiga kartu tanda anggota (KTA) dari berbagai organisasi.
Fenomena ini semakin memprihatinkan karena meski memiliki banyak KTA, oknum-oknum tersebut tidak memiliki kemampuan menulis berita yang layak.
Warsito menyebut bahwa istilah “wartawan SPBU” atau “wartawan desa” semakin sering digunakan untuk menggambarkan oknum-oknum ini. “Mereka hanya mencari keuntungan pribadi, baik di SPBU maupun di lingkungan desa, tanpa menunjukkan integritas atau profesionalisme sebagai wartawan,” ujarnya.
Menurut Warsito, keberadaan mereka merusak citra jurnalistik dan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi wartawan. Ia berharap organisasi pers dan pihak berwenang lebih tegas dalam menindak oknum-oknum seperti ini dan memastikan bahwa hanya wartawan yang kompeten dan beretika yang dapat menjalankan tugas jurnalistik.
“Jurnalistik adalah profesi yang mulia, tugasnya adalah menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat. Kita harus menjaga kehormatannya dengan menjauhkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dari profesi ini,” tegas Warsito.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih kritis terhadap informasi yang disampaikan oleh oknum yang mengaku sebagai wartawan dan untuk selalu memeriksa kredibilitas sumber berita. **
Narasumber Pewarta: Warsito. Editor Red : Egha.