JAKARTA| Dunia sedang menghadapi perubahan iklim yang memicu naiknya frekuensi bencana alam. Di Indonesia sendiri, frekuensi bencana alam — banjir, longsor, letusan gunung berapi, gempa bumi, dll — naik 81 persen dari 2010.
Pada pembukaan Rakornas Penanggulangan Bencana tahun 2023 di Jakarta saya mengingatkan kita semua untuk tetap siaga dan waspada, bersiap, utamanya dalam tahap prabencana. Edukasi dan pelatihan kepada masyarakat menjadi langkah antisipasi yang harus menjadi prioritas.
Skenario secara detail saat terjadi bencana harus disiapkan. Saat gunung berapi meletus harus ke mana, gempa bumi larinya ke mana, dan bencana lainnya.
Terkait tata ruang dan konstruksi, saya meminta pemerintah daerah kembali memperhatikan bangunan-bangunan, utamanya di daerah-daerah rawan bencana, juga meminta masyarakat menggunakan konstruksi bangunan antigempa.
NARASUMBER PEWARTA: TEGUH. EDITOR RED: LIESNAEGA.