Suaramediaindonesia.com | Selasa, 21 September 2021.
PAPUA NUGINI | “TUNAI sudah janji bakti Prajurit Satu (Pratu) Ida Bagus kepada Negara Tercintanya ini” . Sejenak kita menundukkan kepala untuk mengenang perjuangan, hingga akhir hayatnya.
Anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Papua Nugini (Satgas Pamtas RI-PNG) Batalyon Infanteri Mekanis 403/Wirasada Pratista (Yonif Mekanis 403/WP), gugur saat menjalankan tugas di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (21 September 2021).
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, terjadi kontak tembak lagi di Kiwirok saat anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista diterjunkan untuk mengevakuasi jenazah suster Gabriella Meilani.
Dihimpun VIVA Militer dari berbagai sumber, Pratu Ida Bagus bersama lima rekannya bertugas untuk mengamankan helikopter yang akan membawa jenazah suster Gabriella ke Jayapura.
Siapa sangka, saat mengamankan helikopter justru muncul serangan tembakan yang dilancarkan Kelompok Separatis Teroris (KST) Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari arah selatan, sekitar pukul 06.30 WIT.
Serangan teroris OPM berakibat fatal. Pratu Ida Bagus mengalami luka tembak di bagian kepala.
Tunai sudah janji bakti Prajurit Satu (Pratu) Ida Bagus kepada negara. (Ist)
Nyawa prajurit TNI yang baru berusia 23 tahun ini pun tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya di tempat.
Narasumber Pewarta : Metro Online / Darma Projustitia . Editor Redaksi : Liesna Ega.